POROS JAKARTA. COM, JAKARTA - Agung Saputra lahir 28 Juli 1993 adalah seorang pelatih gulat di PPOB DKI Jakarta. Postur tubuhnya yang kecil, dan pendek, tidak meyakinkan banyak orang bahwa dia pernah menjadi pegulat hebat dengan menjuarai berbagai turnamen penting di dalam negeri.
Pada waktu diwawancarai di sekretariat Pengprov PGSI DKI Jakarta Jumat (19/5/2023) baru ketahuan ternyata Agung Saputra mempunyai prestasi dengan segudang reputasi yang cukup membanggakan. Jadi tubuhnya yang kekcil hanya postur saja. soal nyali, reputasi dan prestasi jangan ditanya. lumayan hebatlah.
Mengenakan kaus ketat berwarna abu-abu sambil menghisap rokok tiruan di tangannya petang itu Agung Saputra mengungkapkan seluruh perjalanan hidupnya mulai dari keluarga, bagaimana ia bisa berlatih gulat, bertemu dengan orang-oran gulat yang hebat yang menumbuhkembangkan bakat dan prestasinya, dan akhirnya menjadi seorang pegulat berprestasi hingga terjun ke MMA dan kini menjadi seorang pelatih gulat di PPOB DKI Jakarta.
“Saya dulu tidak tahu apa itu gulat. Masih SD kelas IV di SDN 05 Grogol ada pelatih gulat namanya Eledon Purba. Dia seorang PNS bekerja sebagai penjaga kolam renang. Mula-mula dia datang ke sekolah saya mengumpulkan anak-anak yang badannya besar-besar. Saya tidak termasuk kelompok itu, tapi saya datang juga ikut berlatih, karena saya khawatir teman-teman yang badanya besar yang disuruh malah tidak datang, maka saya datang” tutur Agung Saputra.
Itu artinya Agung Saputra ikut gulat karena kebetulan. Kebetulan dia yang badanya kecil khawatir teman-temannya yang berbadan besar yang ditunjuk malah tidak datang. Bukankah itu memalukan sekolah SDN 05 Grogol? Alasan itulah Agung akhirnya datang berlatih untuk pertama kalinya pada tahun 2004-2005 pada saat duduk di kelas 4 SD
Waktu berlatih, pelatih Eledon Purba seperti memandang sebelah mata terhadap dirinya. Ia lebih fokus ke teman-temannya yang bertubuh gempal. Maklum, tubuh Agung Saputra yang kecil, jadi penghalang Eledon Purba untuk melihat kemungkinan ada “mutiara gulat” yang hebat dari si tubuh mungil ini.
Bisa jadi Eledon Purba menganggap dia tidak akan bertahan di gulat. Namun hari itu juga pelatih Eledon Purba kaget melihat gelagat si kecil Agung pada waktu disuruh bertanding di matras gulat. Mata Eledon Purba melotot ke arah dirinya.
“Eh.. yang benar.. nih anak kecil boleh juga, kok bisa ada perlawan sama yang posturnya lebih gede ya... Pak Eledon Purba lalu menepuk-nepuk pundak saya usai bertanding. Besok kau datang lagi ya.. Kelihatannya Eledon Purba senang. Beberapa kali dia suruh saya bertanding dan seperti itu saya lakukan perlawanan di matras. Dari situ, Pak Eledon kelihatannya mulai senang dengan saya,” tutur Agung
“Jangan sampai kau nggak datang besok ya, awas kau...” ultimatum Eledon Purba, sambil menambahkan, “Karena kau main bagus ada bonus buat kau, besok masuk kolam renang gratis buat kau tidak bayar. Memang Eledon Purba suka begitu, kalau kita berlatih bagus dia tidak segan-segan kasih gratis berenang di kolam bahkan ada hadiah-hadiah dari dia ” tuturnya.
Menurut Agung Sapura, Eledon Purba almarhum adalah figur pelatih yang patut ditiru atas upayanya menumbuhkan semangat anak-anak untuk terus berlatih. Dia tidak segan-segan memberi hadiah kepada anak-anak didikannya.
Dan sejak saat itulah Agung Saputra mulai merasa bahwa gulat adalah olahraga pilihannya. Dia berjanji untuk terus berlatih demi meraih prestasi di olahraga pilihannya ini. Pada tingkat SD ia juga sudah mulai mewakili wilayahnya bertanding gulat dan sering kali menang.
Berkat kemenangan dan juara di tingkat SD itulah ia masuk PPOB Ragunan. Orang tua mengantarnya ke sana. Kepada pelatih, orang tuanya menyerahkan sepenuhnya kepada pelatih dengan mengatakan, “Terserah pelatih sajalah kalau memang nih anak bandel ditonjok aja,” tutur Agung Saputra menirukan ucapan ayahnya kala itu.
“Wuahh ini sudah enak kita, udah dikasih kuasa sama orang tuanya, buat hajar, bisa kita gebukin dia kalau malas latihan, ogah-ogahan di sini,” tutur Agung menirukan omongan pelatinya ketika itu. Dan berkat didikan yang keras oleh pelatihnya ini prestasi Agung muncul ke permukakan.
Hanya dalam waktu lima tahun sejak belajar gulat pertama kali, Agung Saputra sudah mulai menorehkan prestasi hebat bagi DKI Jakarta untuk tingkat pelajar. Ia berhasil merebut medali perak kejuaraan gulat pelajar POPNAS di Yogyakarta pada tahun 2009.