Psikolog Diah Paramita, Pelatih Diminta Tidak Memarahi Atlet yang Kebingungan Memilih Latihan atau Sekolah

- Minggu, 21 Mei 2023 | 21:54 WIB
Psikolog Diah Paramita usai memberikan materi psikologi dalam acara penataran pelatih dan wasit juri Pengkot IPSI Jakarta Timur Sabtu (20/5/2023) (Foto Humas Pengkot IPSI Jakarta Timur)
Psikolog Diah Paramita usai memberikan materi psikologi dalam acara penataran pelatih dan wasit juri Pengkot IPSI Jakarta Timur Sabtu (20/5/2023) (Foto Humas Pengkot IPSI Jakarta Timur)

POROSJAKARTA.COM, JAKARTA -  Psikolog Diah Primi Paramita, P.Si, M.Si meminta agar para pelatih olahraga umumnya meneliti persoalan yang terjadi mengapa atlet sering kali tidak mengikuti latihan secara rutin.  

Banyak pelatih diketahui memarahi atletnya karena sering kali absen latihan. Pelatih tidak melihat latar belakan sebab-musebab  mengapa atlet tidak berlatih. Ternyata sebabnya karena pihak sekolah bersikukuh pelajar harus  sekolah demi kelulusan.

Pihak sekolah malahan menyuruh pelajar yang adalah atlet berhenti saja berlatih kalau mau lulus. Kalau mau tidak lulus silahkan pilih berlatih.  Keharusan disiplin tanpa kompromi seperti ini sangat merugikan atlet yang ingin sukses sekolah, tetapi juga ingin sukses menjadi atlet  berprestasi.

Baca Juga: Membludak, Peserta Penataran Pelatih dan Wasit Juri Pencak Silat Pengkot IPSI Jakarta Timur

Bagamana menghadapi kasus seperti ini? Pertanyaan tentang hal ini diajukan oleh salah salah satu peserta kepada psikolog Diah Paramita dalam sesi tanya jawab  penataran pelatih dan wasit juri Pencak Silat yang diadakan oleh Pengurus Kota IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia) Jakarta Timur di Kantor Walikota Jakarta Timur (Sabtu (20/5/2023).

Atas pertanyaan itu psikolog, Diah Paramita, mengatakan pelatih harus menyelidiki lebih jauh mengapa atletnya tidak berlatih rutin sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan disepakati . Bila atlet yang adalah seorang pelajar pastilah akan menghadapi  kasus seperti ini.

Maka dalam kesempatan itu Diah Paramita menyarankan supaya pelatih melakukan pendekatan secara pribadi kepada atlet bersangkutan. Pendekatan itu penting untuk menanyakan secara pribadi sebab-musebab mengapa ia sering kali absen latihan.

Baca Juga: Pesta Emas Ditorehkan Pencak Silat SEA Games Kamboja

Kalau sebabnya karena jadwal berlatih yang bersamaan dengan waktu sekolah, pelatih perlu melakukan pendekatan dengan pihak sekolah bagaimana menyelamatkan atlet yang pelajar ini agar dua target bisa diraih oleh pelajar yang adalah atlet ini.

Bukankah guru/kepala sekolah, dan juga pelatih  adalah juga seorang  pendidik yang  dalam pekerjaannya lebih mementingkan  kepentingan masa depan anak/atlet  dibanding mempertahan pendirian {ego) yang tidak pelru?

Baca Juga: Perolehan Medali Sea Games 2023, Indonesia Masuk Posisi Tiga Besar

Jangan sampai  atlet  memilih mundur dari atlet hanya karena ego dua belah pihak yang tak bisa kompromi.  Ada juga karena pekerjaan dan latihan yang waktunya bersamaan. Bila demikian, solusinya sama tetap pentingnya dialog kedua instrasi (bidang kepelatihan) dan tempat kerja atlet untuk bisa dikompromikan demi prestasi.

Acara  sesi tanya jawab dalam penataran pelatih dan wasit juri Pengkot IPSI Jakarta Timur ini berlangsung hangat dan lama karena banyak sekali pertanyaan diajukan oleh peserta untuk lebih memahami bagaimana menangani atlet sebagai pelatih dari sisi psikolgis.

Baca Juga: Garuda Muda Hajar Thailand 5-2

Halaman:

Editor: Mike Wangge

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Jakarta Kota Wisata Olahraga Internasional

Jumat, 26 Mei 2023 | 10:27 WIB

Isu Didepak, Shin Tae-yong Naik Pangkat di PSSI

Kamis, 25 Mei 2023 | 18:28 WIB